Solid State Drive (SSD) kini menjadi pilihan utama dalam penyimpanan data, menggantikan Hard Disk Drive (HDD) pada banyak perangkat seperti laptop dan PC. Dengan kecepatan akses yang jauh lebih cepat, SSD menawarkan performa yang lebih baik. Namun, agar SSD tetap awet dan bekerja secara optimal, Anda perlu melakukan perawatan yang tepat. Artikel ini akan membahas beberapa cara merawat SSD dengan benar agar umur SSD lebih panjang dan performanya tetap maksimal.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna SSD adalah melakukan defrag atau defragmentasi. Pada HDD, proses ini memang diperlukan untuk merapikan file dan meningkatkan performa, namun hal ini tidak berlaku pada SSD. Defrag pada SSD justru akan memperpendek usia drive karena menyebabkan banyaknya operasi tulis yang tidak perlu. SSD tidak membutuhkan proses defrag karena data pada SSD disimpan secara acak, dan proses ini justru akan membuat SSD bekerja lebih keras.
Ketika Anda ingin memindahkan sistem operasi atau data dari satu SSD ke SSD lainnya, pastikan Anda menggunakan perangkat lunak yang tepat untuk melakukan kloning. Beberapa alat kloning biasa digunakan, namun tidak semua kompatibel dengan SSD dan bisa memperpendek usia SSD jika tidak digunakan dengan benar. Gunakan alat kloning yang khusus dirancang untuk SSD, seperti Paragon Migrate OS to SSD, O&O SSD Migration Kit, atau DriveImage XML.
SSD lebih efektif jika digunakan untuk sistem operasi dan aplikasi yang sering diakses. Jika Anda terus-menerus menyimpan data besar di SSD, proses menulis dan menghapus data akan sering terjadi, yang berpotensi memperpendek usia SSD. Sebaiknya, gunakan HDD atau penyimpanan eksternal untuk menyimpan file berukuran besar seperti video, gambar, atau cadangan data. Hal ini akan membantu merawat SSD Anda.
Salah satu cara terbaik untuk merawat SSD adalah dengan menyisakan ruang kosong. Beberapa produsen SSD menyarankan agar Anda menyisakan sekitar 10 hingga 20 persen ruang kosong dari total kapasitas SSD. Ruang kosong ini memungkinkan SSD untuk melakukan distribusi data dengan lebih baik dan mengoptimalkan kinerjanya. Jika kapasitas SSD hampir penuh, kinerja SSD bisa menurun, dan usia pakainya pun akan lebih pendek.
Pastikan Anda menggunakan sistem operasi terbaru untuk mendukung penggunaan SSD. Sistem operasi seperti Windows 10, Windows 11, macOS, dan Linux kernel terbaru sudah dirancang untuk bekerja dengan SSD. Sistem operasi terbaru juga sudah mengaktifkan berbagai fitur yang dapat meningkatkan kinerja SSD, seperti pengelolaan penyimpanan yang lebih baik dan perawatan yang lebih optimal.
TRIM adalah fitur yang sangat penting untuk menjaga kinerja SSD. Fitur ini memberi tahu SSD blok data mana yang tidak lagi digunakan, sehingga SSD dapat menghapus data tersebut secara internal dan mencegah penurunan kinerja. Pastikan untuk mengaktifkan fitur TRIM pada sistem operasi Anda. Pada Windows, Anda dapat mengecek status TRIM dengan menggunakan perintah fsutil behavior query DisableDeleteNotify
di Command Prompt. Jika hasilnya "DisableDeleteNotify = 0", maka TRIM sudah diaktifkan.
SSD memiliki jumlah siklus tulis terbatas, yang berarti ada batasan jumlah data yang bisa ditulis di atasnya. Oleh karena itu, untuk menjaga agar SSD tetap awet, kurangi aktivitas menulis data secara berlebihan. Sebisa mungkin, gunakan SSD hanya untuk menjalankan sistem operasi dan aplikasi yang sering digunakan, sementara file-file besar dapat disimpan di HDD atau cloud storage.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memperpanjang umur SSD dan memastikan bahwa kinerjanya tetap optimal untuk waktu yang lebih lama. Merawat SSD dengan baik adalah investasi jangka panjang untuk perangkat Anda agar tetap bekerja dengan cepat dan stabil.
Baca Juga: Cara Mengatasi Laptop Freeze dengan Mudah dan Cepat
© BlogAngels | Kumpulan Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia. All Rights Reserved.