Menonton film merupakan salah satu cara populer untuk melepas penat setelah beraktivitas sepanjang hari. Namun, tidak semua film dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Beberapa film, terutama yang berasal dari luar negeri, telah dilarang penayangannya di Indonesia karena dianggap terlalu vulgar atau tidak sesuai dengan norma yang berlaku di negara ini.
Indonesia memiliki badan sensor film yang berfungsi untuk menilai dan menyaring konten yang dianggap tidak sesuai untuk ditonton oleh masyarakat umum. Film yang mengandung unsur kekerasan berlebihan, adegan dewasa, atau pesan yang dianggap dapat merusak moral sering kali tidak lulus sensor. Jika sebuah film dianggap tidak layak, maka film tersebut akan dilarang untuk ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia.
Berikut adalah beberapa film yang pernah dilarang tayang di Indonesia karena dianggap terlalu vulgar:
Film yang diadaptasi dari novel erotis ini sudah menuai kontroversi bahkan sebelum perilisannya. Fifty Shades of Grey dianggap mengandung terlalu banyak adegan seksual eksplisit dan kekerasan seksual, yang membuatnya tidak lulus sensor di Indonesia.
Meski bukan karena unsur seksual, film Noah juga sempat dilarang di Indonesia. Alasannya adalah karena penggambaran tokoh Nabi Nuh yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Film ini dianggap dapat menyesatkan penonton mengenai kisah Nabi Nuh yang sebenarnya.
Film yang diadaptasi dari novel terkenal karya Stieg Larsson ini juga dilarang karena adegan kekerasan seksual dan kekerasan yang sangat grafis. Meskipun mendapat banyak pujian di negara asalnya, film ini dianggap tidak pantas ditayangkan di Indonesia.
Film yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio ini penuh dengan adegan pesta liar, penggunaan narkoba, dan hubungan seksual yang eksplisit. Meski berhasil meraih beberapa nominasi Oscar, The Wolf of Wall Street tidak diizinkan untuk tayang di Indonesia karena dianggap terlalu vulgar.
Film horor ini dilarang karena adegan-adegan sadis yang sangat grafis. The Texas Chainsaw Massacre dianggap terlalu brutal dan tidak cocok untuk ditayangkan di bioskop Indonesia.
Pelarangan film-film ini sering kali menimbulkan reaksi beragam di masyarakat. Beberapa orang mendukung langkah pemerintah untuk melindungi moral masyarakat, sementara yang lain menganggap bahwa masyarakat seharusnya diberi kebebasan untuk memilih film yang ingin mereka tonton. Namun, hingga kini, keputusan untuk melarang film-film tersebut tetap berlaku.
Pelarangan film di Indonesia biasanya dilakukan demi menjaga moral dan norma yang berlaku. Meskipun langkah ini sering kali dipandang kontroversial, peran badan sensor film sangat penting untuk memastikan bahwa konten yang disajikan kepada masyarakat sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh negara ini. Sehingga, tidak heran jika beberapa film, terutama yang mengandung unsur vulgar, akhirnya dilarang tayang di Indonesia.
© BlogAngels | Kumpulan Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia. All Rights Reserved.