Ciri GERD Anxiety Kambuh: Gejala dan Cara Mengatasinya

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan anxiety adalah dua kondisi yang sering dianggap terpisah. Namun, tahukah Anda bahwa keduanya bisa saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain? GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, sedangkan anxiety atau kecemasan adalah respons tubuh terhadap stres. Dalam beberapa kasus, kecemasan dapat memicu kekambuhan GERD, yang dikenal dengan istilah GERD anxiety.

Apa Itu GERD Anxiety?

GERD anxiety adalah kondisi di mana kecemasan atau stres dapat memperburuk gejala GERD. Meskipun pada dasarnya GERD dan anxiety adalah dua kondisi yang berbeda, namun keduanya bisa terjadi bersamaan. Dalam banyak kasus, kecemasan dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, yaitu katup yang mengatur aliran makanan dan asam lambung, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan heartburn atau sensasi terbakar di dada. Tidak hanya itu, kecemasan juga dapat memengaruhi motilitas esofagus, yang membuat pergerakan kerongkongan tidak normal, sehingga asam lambung lebih mudah naik.

Ciri-ciri GERD Anxiety Kambuh

Gejala GERD anxiety sering kali mirip dengan gejala refluks asam atau GERD pada umumnya, namun dengan pengaruh kecemasan yang memperburuk kondisi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dapat muncul saat GERD anxiety kambuh:

  • Nyeri dada: Sensasi terbakar atau nyeri di dada yang sering kali dikira sebagai masalah jantung. Ini adalah gejala khas dari GERD yang juga bisa diperburuk oleh kecemasan.
  • Sakit perut: Beberapa penderita GERD anxiety mengalami ketidaknyamanan di area perut yang sering disertai dengan perut kembung.
  • Heartburn: Sensasi terbakar di bagian dada yang muncul setelah makan, terutama setelah makan makanan berat atau pedas.
  • Mual dan muntah: Beberapa orang juga merasakan mual yang berlebihan, bahkan sampai muntah, yang dapat memperburuk perasaan cemas.
  • Sensasi globus: Perasaan seperti ada benjolan atau sesuatu yang mengganjal di tenggorokan.
  • Gelisah dan cemas: Rasa cemas yang meningkat bisa menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat dan meningkatkan gejala GERD.
  • Susah tidur: Stres dan kecemasan yang tinggi bisa membuat tidur menjadi terganggu, yang kemudian memperburuk gejala GERD pada hari berikutnya.

Gejala-gejala ini bisa muncul baik secara bersamaan atau bergantian, tergantung pada tingkat kecemasan yang dialami oleh penderita. Hal ini menunjukkan bagaimana kecemasan dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap gejala fisik, termasuk gejala GERD.

Bagaimana Cara Mengatasi GERD Anxiety?

Menangani GERD anxiety membutuhkan pendekatan yang mengatasi kedua aspek, baik dari sisi fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi GERD anxiety:

1. Mengelola Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan adalah pemicu utama GERD anxiety. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang efektif. Beberapa teknik yang dapat membantu mengurangi kecemasan antara lain:

  • Latihan pernapasan dalam: Teknik pernapasan dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan.
  • Meditasi dan yoga: Kedua aktivitas ini telah terbukti efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.
  • Olahraga teratur: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
  • Konseling atau terapi: Berbicara dengan seorang profesional dapat membantu mengatasi kecemasan yang mendalam.

2. Mengatur Pola Makan yang Tepat

Asupan makanan yang salah dapat memicu gejala GERD. Untuk mengurangi gejala, penderita GERD anxiety perlu memperhatikan pola makan mereka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

  • Hindari makanan pemicu GERD: Makanan pedas, berlemak, cokelat, dan makanan asam bisa memperburuk GERD.
  • Makan dalam porsi kecil: Hindari makan dalam jumlah besar sekaligus. Sebaliknya, makanlah dalam porsi kecil tapi lebih sering sepanjang hari.
  • Hindari kafein dan alkohol: Kedua bahan ini bisa memperburuk refluks asam dan meningkatkan kecemasan.

3. Menerapkan Sleep Hygiene

Kualitas tidur yang buruk dapat memperburuk gejala GERD dan meningkatkan kecemasan. Menerapkan kebiasaan tidur yang baik (sleep hygiene) sangat penting untuk mengurangi risiko GERD anxiety. Beberapa tips untuk meningkatkan kualitas tidur antara lain:

  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi: Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dapat mengurangi kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Batasi waktu layar sebelum tidur: Hindari penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur untuk memberi kesempatan pada tubuh untuk rileks.
  • Perbaiki rutinitas tidur: Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga kualitas tidur.

4. Konsultasi dengan Dokter

Jika gejala GERD anxiety terus berlanjut meskipun sudah mencoba berbagai metode pengelolaan stres dan pola makan yang sehat, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan penanganan yang tepat, termasuk resep obat untuk mengatasi GERD dan kecemasan. Terapi kognitif perilaku (CBT) juga dapat membantu mengatasi kecemasan yang berhubungan dengan GERD.

Kesimpulan

GERD anxiety adalah kondisi yang melibatkan hubungan antara kecemasan dan gangguan asam lambung. Kecemasan dapat memperburuk gejala GERD, dan sebaliknya, GERD juga bisa menyebabkan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri GERD anxiety dan mencari cara yang efektif untuk mengatasi kedua kondisi ini. Dengan pendekatan yang tepat, baik itu melalui pengelolaan stres, perubahan pola makan, atau berkonsultasi dengan dokter, Anda dapat mengurangi dampak dari GERD anxiety dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Baca Juga: Kenali Ciri Asam Urat Tinggi pada Wanita dan Cara Mengatasinya

Penulis

© BlogAngels | Kumpulan Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia. All Rights Reserved.