Pneumonia adalah penyakit pernapasan serius yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Salah satu penyebab utama pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumoniae, yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin pneumonia berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi yang berpotensi mengancam jiwa, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah. Artikel ini akan membahas berbagai jenis vaksin pneumonia dan manfaatnya.
Vaksin pneumonia direkomendasikan untuk orang-orang dengan risiko tinggi terkena infeksi bakteri pneumokokus. Beberapa kelompok yang disarankan mendapatkan vaksin ini meliputi:
Namun, vaksin pneumonia sebaiknya tidak diberikan kepada individu yang sedang mengalami infeksi berat, demam tinggi, atau memiliki riwayat alergi parah terhadap komponen vaksin.
Terdapat dua jenis utama vaksin pneumonia yang tersedia, yaitu:
Vaksin PCV merupakan vaksin konjugasi yang melindungi tubuh dari 13 hingga 15 jenis bakteri pneumokokus penyebab pneumonia. PCV biasanya diberikan kepada bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun, tetapi juga dapat diberikan kepada orang dewasa dengan risiko tinggi terkena infeksi.
Beberapa varian vaksin PCV meliputi:
PCV diberikan dalam beberapa dosis, tergantung pada usia penerima dan kondisi medis tertentu.
Vaksin PPSV23 digunakan untuk melindungi dari 23 jenis bakteri pneumokokus. Berbeda dengan PCV, vaksin ini lebih sering diberikan kepada:
PPSV23 memiliki efektivitas sekitar 50–70% dalam mencegah infeksi pneumokokus berat, seperti pneumonia, meningitis, dan sepsis.
Selain vaksin PCV dan PPSV23, beberapa vaksin lain juga dapat membantu mencegah pneumonia, antara lain:
Pneumonia dan meningitis juga bisa disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib). Vaksin Hib merupakan bagian dari imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak-anak untuk mencegah infeksi pernapasan.
Infeksi influenza dapat meningkatkan risiko pneumonia sebagai komplikasi. Oleh karena itu, vaksin influenza dianjurkan setiap tahun untuk mencegah flu dan komplikasi terkait, termasuk pneumonia.
Campak adalah penyakit virus yang dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk pneumonia. Oleh karena itu, vaksin campak juga dapat membantu mencegah pneumonia sekunder yang disebabkan oleh infeksi campak.
Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada bayi. Oleh karena itu, vaksin DPT yang mencakup perlindungan terhadap pertusis sangat dianjurkan.
Jadwal vaksinasi pneumonia bervariasi tergantung usia dan kondisi medis penerima. Berikut adalah rekomendasi umum:
Seperti vaksin lainnya, vaksin pneumonia dapat menyebabkan efek samping ringan hingga sedang, seperti:
Efek samping yang lebih serius seperti reaksi alergi (anafilaksis) sangat jarang terjadi. Jika muncul gejala alergi berat, seperti kesulitan bernapas atau pingsan, segera cari bantuan medis.
Vaksin pneumonia adalah langkah pencegahan penting untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri pneumokokus yang berbahaya. Terdapat dua jenis utama vaksin pneumonia, yaitu PCV dan PPSV23, yang disesuaikan dengan usia dan kondisi medis penerima. Selain itu, vaksin lain seperti Hib, influenza, dan campak juga dapat membantu mengurangi risiko pneumonia.
Jika Anda termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi terkena pneumonia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan jadwal vaksinasi yang sesuai.
Baca Juga: Ciri-Ciri Keracunan Makanan dan Cara Mengatasinya
© BlogAngels | Kumpulan Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia. All Rights Reserved.