Begini Gaya Hubungan Suami Istri yang Baik dan Benar Menurut Islam

Dalam Islam, hubungan suami istri tidak hanya dilihat dari segi kenikmatan, tetapi juga penting untuk memenuhi kaidah yang telah ditetapkan oleh syariat. Hubungan intim antara suami dan istri adalah ibadah yang harus dilakukan dengan cara yang baik, benar, dan sesuai tuntunan agama. Oleh karena itu, penting bagi setiap pasangan untuk memahami gaya hubungan suami istri yang baik dan benar menurut Islam.

Hukum Melakukan Variasi Gaya dalam Hubungan Intim

Islam mengajarkan bahwa hubungan intim antara suami dan istri harus dilakukan dengan cara yang halal dan memperhatikan kepuasan keduanya. QS Al-Baqarah ayat 223 menyatakan: "Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai." Tafsir ayat ini menunjukkan bahwa variasi gaya dalam hubungan intim diperbolehkan, asalkan dilakukan pada tempat yang benar, yakni farji (kemaluan), dan bukan di dubur.

Menurut tafsir Jalalain, ayat ini juga menolak keyakinan keliru yang beredar di kalangan orang Yahudi bahwa posisi tertentu saat berhubungan intim dapat menyebabkan kelahiran anak yang cacat. Islam membebaskan suami dan istri untuk memilih variasi gaya yang mereka sukai selama tetap menghormati aturan-aturan syariat.

Posisi Hubungan Intim yang Direkomendasikan dalam Islam

Salah satu posisi yang dianggap paling baik dalam hubungan intim menurut Islam adalah posisi suami di atas istri. Ibnu Qayyim dalam karyanya Zaadul Ma’ad menjelaskan bahwa posisi ini menunjukkan kepemimpinan suami, sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS An-Nisa: 34: "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan." Posisi ini tidak hanya melambangkan peran suami, tetapi juga memungkinkan suami memberikan perhatian dan kenyamanan kepada istrinya.

Posisi Istri Berbaring Telentang

Dalam kitab Fathul Izar karya KH Abdullah Fauzi, dijelaskan bahwa posisi terbaik adalah ketika istri berbaring telentang dan suami berada di atas. Posisi ini dianggap paling sesuai dengan fitrah manusia dan memungkinkan keduanya merasakan kenikmatan dalam hubungan intim dengan lebih baik. Posisi ini juga memberikan kesempatan bagi suami untuk mengendalikan ritme hubungan serta memberikan kenyamanan bagi istri.

Variasi dengan Ganjalan Bantal

Posisi lain yang direkomendasikan dalam kitab Qurratul 'Uyun adalah dengan menambahkan ganjalan bantal di bawah pinggul istri. Dalam posisi ini, istri tetap berbaring, sementara suami berada di atas dengan posisi yang sedikit menelungkup. Ganjalan bantal pada posisi ini dapat meningkatkan kenikmatan bagi istri, karena memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan sensasi yang berbeda.

Etika dan Adab dalam Hubungan Intim Menurut Islam

Selain memperhatikan variasi gaya, penting juga bagi pasangan untuk mengikuti etika dan adab yang dianjurkan dalam Islam saat berhubungan intim. Beberapa di antaranya adalah:

Mengawali dengan Doa

Sebelum memulai hubungan intim, dianjurkan untuk mengucapkan doa. Hal ini bertujuan untuk meminta perlindungan dari godaan setan serta menjaga hubungan tersebut tetap dalam keberkahan. Doa ini diambil dari hadis Rasulullah SAW yang berbunyi: "Jika salah seorang di antara kamu hendak mendatangi istrinya (berhubungan intim), hendaknya ia membaca: 'Bismillah, Allahumma jannibna asy-syaithan, wa jannibi asy-syaithan ma razaqtana'." (HR Bukhari dan Muslim).

Menjaga Kebersihan Diri

Kebersihan merupakan sebagian dari iman, dan menjaga kebersihan sebelum dan sesudah berhubungan intim adalah salah satu adab yang penting dalam Islam. Pasangan suami istri dianjurkan untuk mandi wajib setelah berhubungan sebagai tanda penyucian diri.

Saling Memuaskan Pasangan

Dalam hubungan intim, suami dan istri dianjurkan untuk saling memuaskan satu sama lain. Rasulullah SAW menekankan pentingnya kepuasan istri, dan suami harus memperhatikan hal ini agar hubungan suami istri menjadi berkah dan harmonis.

Kesimpulan

Gaya hubungan suami istri yang baik dan benar menurut Islam tidak hanya berkaitan dengan variasi gaya yang dilakukan, tetapi juga harus sesuai dengan kaidah syariat. Posisi-posisi yang dianjurkan dalam Islam, seperti posisi suami di atas, bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dalam hubungan dan memenuhi hak-hak kedua belah pihak. Dengan mengikuti petunjuk dari Al-Quran dan hadis, pasangan suami istri dapat menjaga keharmonisan rumah tangga dan meraih keberkahan dalam hubungan intim.

Baca Juga: Ternyata Ini Arti Mimpi Melahirkan Anak Laki-laki

Baca Juga: Inspirasi Nama Bayi Perempuan Islami yang Indah dan Bermakna

Penulis

© BlogAngels | Kumpulan Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia. All Rights Reserved.