Cara Mengatasi Kebiasaan Ngempeng Anak Secara Efektif

Bayi memiliki refleks alami untuk mengisap sesuatu, baik itu jari, mainan, atau empeng. Kebiasaan ini sering digunakan orang tua untuk menenangkan bayi yang rewel. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, kebiasaan ngempeng bisa berdampak negatif bagi kesehatan anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mengatasi kebiasaan ngempeng anak dengan tepat.

Manfaat dan Dampak Kebiasaan Ngempeng

Penggunaan empeng memiliki pro dan kontra dalam dunia kesehatan anak. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh, tetapi juga ada risiko yang perlu diwaspadai.

Manfaat Ngempeng untuk Bayi

  • Menenangkan bayi: Empeng dapat membantu bayi merasa lebih nyaman dan mengurangi kerewelan.
  • Membantu tidur lebih nyenyak: Beberapa bayi tidur lebih cepat saat menggunakan empeng.
  • Mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS): Studi menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan empeng saat tidur memiliki risiko lebih rendah terkena SIDS.
  • Membantu refleks mengisap: Bayi prematur terkadang diberi empeng untuk melatih refleks mengisap agar lebih baik dalam menyusu.

Dampak Negatif Kebiasaan Ngempeng

  • Bingung puting: Bayi yang terbiasa dengan empeng sejak dini bisa mengalami kesulitan menyusu langsung dari payudara.
  • Infeksi telinga: Anak yang sering ngempeng lebih rentan mengalami infeksi telinga karena pergerakan rahang yang tidak alami.
  • Masalah gigi: Jika kebiasaan ini berlangsung hingga usia 3-4 tahun, dapat menyebabkan pertumbuhan gigi yang tidak rata atau gigi tonggos.
  • Ketergantungan emosional: Anak yang terlalu bergantung pada empeng mungkin kesulitan menenangkan diri tanpa benda tersebut.

Cara Mengatasi Kebiasaan Ngempeng Anak

Untuk membantu anak berhenti dari kebiasaan ngempeng, orang tua dapat menerapkan beberapa strategi berikut:

1. Mulai Kurangi Penggunaan Empeng Secara Bertahap

Alih-alih menghentikan secara tiba-tiba, coba kurangi waktu penggunaan empeng secara bertahap. Misalnya, hanya mengizinkan anak menggunakan empeng saat waktu tidur dan mengurangi frekuensinya seiring waktu.

2. Alihkan Perhatian Anak

Jika anak meminta empeng, coba alihkan dengan aktivitas lain seperti membaca buku, bermain, atau mengajak mereka berbicara. Dengan cara ini, mereka tidak terlalu fokus pada kebiasaan ngempeng.

3. Jangan Gunakan Empeng sebagai Solusi Utama Saat Anak Rewel

Banyak orang tua memberikan empeng sebagai cara cepat untuk menenangkan anak yang menangis. Sebaiknya, coba cari cara lain seperti menggendong, menyanyikan lagu, atau memberikan mainan favoritnya.

4. Jangan Oleskan Pemanis pada Empeng

Beberapa orang tua mungkin tergoda untuk mengoleskan madu atau gula pada empeng agar anak lebih tertarik menggunakannya. Ini tidak disarankan karena bisa merusak gigi dan membuat anak semakin sulit berhenti dari kebiasaan ngempeng.

5. Beri Pemahaman kepada Anak

Jika anak sudah cukup besar untuk memahami, beri tahu mereka alasan mengapa harus berhenti ngempeng. Gunakan bahasa yang sederhana, misalnya, “Empeng itu untuk bayi, kamu sekarang sudah besar.”

6. Beri Hadiah atau Pujian

Setiap kali anak berhasil mengurangi kebiasaan ngempeng, berikan pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Hal ini bisa menjadi motivasi tambahan bagi anak.

7. Simpan Empeng di Tempat yang Sulit Dijangkau

Jika anak sudah mulai mengerti, cobalah menyimpan empeng di tempat yang tidak mudah mereka jangkau. Ini bisa mengurangi kebiasaan mereka mencarinya setiap saat.

Kapan Sebaiknya Anak Berhenti Ngempeng?

Idealnya, anak sebaiknya berhenti ngempeng sebelum usia 2 tahun. Namun, jika kebiasaan ini masih berlanjut hingga usia 3-4 tahun, sebaiknya orang tua mengambil langkah lebih tegas. Jika anak kesulitan berhenti meskipun sudah menerapkan berbagai cara, konsultasikan dengan dokter anak atau psikolog untuk mendapatkan solusi yang lebih efektif.

Kesimpulan

Ngempeng memang dapat membantu bayi merasa lebih nyaman, tetapi jika dibiarkan terlalu lama, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan perkembangan anak. Orang tua perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kebiasaan ini, mulai dari mengurangi penggunaan empeng secara bertahap, mengalihkan perhatian anak, hingga memberi pemahaman mengapa mereka harus berhenti. Dengan pendekatan yang tepat, anak bisa lepas dari kebiasaan ngempeng tanpa tekanan yang berlebihan.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Anak Percaya Diri Sejak Dini

Penulis

© BlogAngels | Kumpulan Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia. All Rights Reserved.