Anak yang memilih-milih makanan atau *picky eater* merupakan masalah umum yang sering dihadapi oleh orang tua. Hal ini dapat terjadi pada anak usia 2 hingga 5 tahun atau bahkan pada bayi yang baru mulai mengenal makanan padat. Penting untuk mengetahui penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi masalah ini agar anak tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh kembang yang optimal.
Sebelum menghadapi anak yang picky eater, penting untuk memahami beberapa penyebab yang memengaruhi perilaku makan mereka. Berikut ini beberapa alasan umum mengapa anak menjadi memilih-milih makanan:
Anak-anak yang tidak memiliki pola makan teratur cenderung lebih sering mengonsumsi makanan ringan ketimbang makanan utama. Makanan ringan yang mereka konsumsi bisa membuat mereka kenyang sebelum waktu makan utama tiba. Oleh karena itu, menciptakan jadwal makan yang lebih teratur dengan tiga waktu makan utama dan dua camilan sehat dapat membantu mengurangi kebiasaan picky eater.
Anak-anak memiliki lebih banyak papila pengecap di lidahnya daripada orang dewasa, yang membuat mereka lebih sensitif terhadap rasa. Oleh karena itu, mereka bisa menolak makanan yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Selain itu, anak yang terbiasa dengan rasa susu atau ASI yang manis sering kali merasa makanan dengan rasa yang lebih pahit atau asam sulit diterima. Untuk mengatasi ini, beri mereka makanan dengan rasa yang lebih familiar dan perlahan-lahan perkenalkan rasa baru.
Seperti orang dewasa, anak-anak juga tidak mau makan jika mereka tidak merasa lapar. Beberapa anak bahkan hanya tertarik makan makanan tertentu yang mereka sukai, sehingga tampak seperti picky eater. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memperhatikan waktu makan dan menyediakan makanan dengan porsi yang sesuai dengan usia mereka agar mereka merasa lapar dan siap makan saat waktu makan tiba.
Penyajian makanan yang kurang menarik bisa menjadi alasan anak tidak tertarik untuk makan. Anak-anak cenderung lebih tertarik pada makanan yang memiliki tampilan yang berwarna cerah atau disajikan dalam bentuk yang lucu. Oleh karena itu, menyajikan makanan dengan cara yang menarik, misalnya dengan menggunakan cetakan lucu atau menata makanan dengan warna-warni, dapat meningkatkan nafsu makan mereka.
Jika anak Anda termasuk dalam kategori picky eater, jangan khawatir. Ada beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
Memaksa anak untuk makan hanya akan membuat mereka semakin menolak makanan tersebut. Penting untuk bersikap sabar dan memberi anak kesempatan untuk makan dengan tempo mereka sendiri. Ingat, dibutuhkan setidaknya 10–15 percobaan agar anak terbiasa dengan makanan baru.
Cobalah untuk menyajikan makanan dengan tampilan yang menarik. Anda bisa memodifikasi bentuk makanan, mencampurkan warna-warna cerah, atau memberikan nama yang menyenangkan untuk makanan tersebut. Misalnya, menyebutkan makanannya dengan sebutan "Makanan Jagoan" atau "Makanan Super". Pastikan makanan tersebut tetap sehat dan sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
Jika anak merasa ragu dengan makanan baru, beri mereka kesempatan untuk menyentuh dan mengenali makanan tersebut terlebih dahulu. Hal ini bisa membuat anak merasa lebih nyaman dan berani mencoba makanan yang baru mereka temui.
Makan adalah momen yang harus dinikmati. Untuk itu, buatlah suasana makan menjadi menyenangkan dengan menggunakan peralatan makan yang lucu atau memperkenalkan makanan kesukaan mereka di akhir waktu makan. Menjadikan waktu makan sebagai aktivitas yang menyenangkan dapat meningkatkan selera makan anak.
Anak belajar banyak dari contoh yang ada di sekitar mereka, terutama orang tua. Cobalah makan makanan yang ingin Anda perkenalkan di depan anak, dan tunjukkan bahwa makanan tersebut enak. Anak cenderung lebih tertarik mencoba makanan jika mereka melihat orang dewasa di sekitar mereka menikmatinya.
Masalah picky eater pada anak memang bisa menantang, namun dengan pendekatan yang sabar dan kreatif, anak bisa mulai terbuka untuk mencoba makanan baru. Pastikan untuk selalu menjaga pola makan yang teratur, memperkenalkan variasi makanan dengan cara yang menyenangkan, dan memberikan contoh yang baik. Jika masalah berlanjut, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan lebih lanjut mengenai asupan gizi yang tepat untuk anak Anda.
© BlogAngels | Kumpulan Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia. All Rights Reserved.